Jumat, 08 Desember 2017

Terkait Yerusalem, Trump Tabuh Genderang Perang


BidikOnline, Jakarta - Kecaman dunia terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mengakui Yerusalem secara keseluruhan sebagai Ibu Kota Israel, terus bergulir.

Seluruh negara di dunia, terutama yang mayoritas beragama Islam menilai langkah Trump tersebut sebagai bentuk pelanggaran berat dan menodai upaya perdamaian di Timur Tengah.

Dalam pidatonya, seperti dikutip dari New York Times, Trump mengatakan,” Hari ini, akhirnya kita mengakui hal yang jelas, bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel,”

Kontan, pidato provokatif tersebut, menyulut kemarahan dunia. Apalagi, setelah mengucapkan pidato tersebut, Trump berencana memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv ke Yerusalem.

Donald Trump, merupakan sosok Presiden Amerika Serikat yang congkak dan besar kepala. Meski, sejak tahun 1995 Kongres Amerika Serikat telah mencanangkan keputusan tersebut, namun Presiden Amerika Serikat sebelumnya, memilih untuk tidak melakukannya.

Dari Dalam Negeri, Presiden Joko Widodo pun mengecam keras keputusan gegabah Trump tersebut. Jokowi menilai, keputusan itu bisa berdampak pada ketegangan politik maupun stabilitas keamanan dunia.

Dalam pernyaraan Pers dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis, (07/12), Presiden Jokowi menyebut bahwa pernyataan sepihak itu telah melanggar berbagai resolusi yang telah ditetapkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa, dimana Amerika Serikat merupakan salah satu anggota tetap.

“ Pengakuan Amerika Serikat Atas Yerusalem, bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia,” tegas Jokowi.

Kepada PBB dan Organisasi Konferensi Islam (OKI), Jokowi minta untuk segera membahas dan menentukan sikap.

Terkait persoalan Yerusalem, Jokowi tegas mengatakan, dirinya akan hadir dalam Sidang OKI, 13 Desember Mendatang di Istambul, Turki.

Ketum PWRI Suriyanto Kecam Langkah Gegabah Trump

Keputusan Donald Trump terkait pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, juga datang dari Ketua Umum Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Suriyanto, PD.

PWRI mengecam keras klaim sepihak Donald Trump tersebut yang dinilai telah melukai 1.5 miliar umat Islam di seluruh penjuru dunia.

“ Umat Islam harus berani mengambil tindakan tegas untuk menyikapi Keputusan Amerika Serikat yang telah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Tak hanya itu, jauh lebih utama Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat, jika Trump tetap bersikukuh dan tidak mau mencabut keputusan tersebut,” Tegasnya.

Keputusan Trump, menurut kandidat Doktor ilmu hukum tersebut, sama artinya telah merampas hak-hak umat Islam. Artinya, Trump telah menabuh genderang perang.

( Jgd )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pekerjaan Peningkatan Jalan Wisata Pantai Panjang Bengkulu Oleh PT Rotek

Bengkulu - Keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi Bengkulu dalam melakukan pembenahan daerah dapat dibuktikan dengan...