Selasa, 29 Mei 2018

Kebakaran Sering Diduga Akibat Korsleting Listrik, Manager PLN Area Bengkulu Angkat Bicara



BidikOnline, Bengkulu - Akhir-akhir ini Kota Bengkulu kembali membara dengan seringnya terjadinya insiden kebakaran, hampir 80% kebakaran tersebut diduga akibat hubungan arus pendek listrik (Korsleting) listrik, menyikapi hal tersebut Manager PLN Area Bengkulu Mova Sagita angkat bicara. 

Saat dimintai keterangan pada Selasa siang (29/05), Beliau menjelaskan seringnya korsleting listrik menjadi dugaan kebakaran hampir 80% TKP di Bengkulu merupakan hal yang sangat memprihatinkan. 

Beliau menilai kebakaran kerap terjadi akibat korsleting listrik akibat 2 faktor yaitu yang pertama, Kabel Instalasi yang sudah tua dan kedua perilaku pelanggan yang sering menumpuk penempatan stopkontak di satu titik instalasi.

"Kebakaran kerap terjadi dikarenakan kabel instalasi rumah yg sudah tua atau perilaku pelanggan yg sering menumpuk penempatan stop kontak di satu titik instalasi. Utk antisipasi kerawanan terjadi bahaya konsleting listrik" paparnya. 

Bengkulu memang menjadi Pusat dari Provinsi Bengkulu dengan kepadatan penduduk 351.298 jiwa berdasarkan data 2015 serta tergolong menjadi Kota yang sibuk. Dalam hal ini Nova Sagita juga menyarankan beberapa hal yang kiranya dapat meminimalisir hubungan arus listrik (korsleting). 

"Kami menyarankan beberapa hal untuk masyarakat Kota Bengkulu agar terhindar dari bahaya korsleting listrik yaitu sebagai berikut :

1. Gunakanlah material standar untuk kabel listrik, stop kontak dan alat-alat listrik lainya. Material standar ini ditandai dengan adanya logo Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK). 

2. Jangan menumpuk-numpuk stop kontak di satu sumber listrik. Karena hal ini bisa membuat kabel listri kelebihan muatan dan menyebabkan kabel meleleh. 

3. Instalasi listrik di rumah harus diperiksa. Direkomendasikan Untuk rumah baru diperiksa setelah 10 tahun sekali, sedangkan untuk rumah yang lebih tua diperiksa 5 tahun sekali. 

4. Jangan mencantol listrik ke jaringan tanpa ada rekomendasi dari pihak PLN atau Instalatir listrik yang sah atau dengan mengutak atik meteran listrik. Hal ini sangat berbahaya dan bisa meningkatkan peluang kebakaran" jelasnya. @ReTra/TO.com

(Red)



Senin, 28 Mei 2018

Diduga Terlibat Korupsi Pengadaan Lahan TIC Sebesar 3,7 M, Bando Amin Ditahan



BidikOnline, Kepahiang - Lagi-lagi kejadian Tindak Pidana Korupsi terjadi di Provinsi Bengkulu, kali ini Bando Amin (BA) mantan Bupati Kepahiang yang ditahan Kejaksaan Negeri Kepahiang dengan dugaan terlibat melakukan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Laham Tourism Information (TIC) pada Tahun 2015.

Mantan Bupati Kepahiang dua periode ini, ditahan bersama dua terduga lainnya yaitu Syamsul Helmi (SY) dan Sapuan (S). Bando Amin dan Sapuan dikirim ke Lapas Curup sedangkan Syamsul Yahemi dilarikan ke RSUD M Yunus Bengkulu dikarenakan mendadak sakit jantung. 

Dikutip dari salah satu media berita Kepahiang, Dalam penuturannya pada Senin (28/05) Kajari Kepahiang Lalu Syaifudin di Ruang Press Room Kejati menjelaskan pihaknya menetapkan 3 tersangka dugaan korupsi lahan TIC dengan kerugian negara 3,3 M. 

‘’Hari ini, kita menetapkan 3 tersangka dugaan korupsi pengadaan lahan TIC dengan kerugian negara sebesar Rp 3,3 miliar. Tersangka Ba dan S langsung diantar ke Lapas Curup. Sedangkan  SY yang sakit mendadak kita larikan ke RSUD dr.M.Yunus Bengkulu,’’ jelas Lalu Syaifudin. 

Ditambahkan Kajari Kepahiang bahwasannya 3 terduga terancam hukuman 20 tahun penjara, sementara kasus tersebut masih dalam tahap pendalaman. 

‘’Para tersangka terancam pidana penjara paling lama 20 tahun, Jika ditemukan fakta-fakta penguat dugaan, maka, kita akan menarik tersangka baru. Tapi, saat ini kita masih fokus menangani perkara dengan 3 tersangka ini,’’ demikian Kajari.

Sebelumnya Tim Pidsus Kejari Kepahiang menemukan kejanggalan dan melakukan penyelidikan dan penyidikan insentif atas dugaan Korupsi pengadaan lahan TIC seluas 1,20 Haktare tahun 2015 pada saat masih menjabat dengan dana kurang lebih 3,7 M dan merugikan negara sekitar 3,3 M.
Saat melangkah memasuki mobil tahanan Kejari, Mantan Bupati Kepahiang 2005-2015 ini sempat tersenyum dan menyapa wartawan dan serasa mengatakan bahwasannya dirinya ikut membangun kantor Kejari tersebut.

Jika nanti terbukti Bando Amin dan 2 terduga lainnya akan dijerat dengan pasal 2 subider pasal 3  UU Tipikor  jo pasal 55 KUHP jo pasal 22 angka 4 UU No 28 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Bebas KKN. Sedangkan Sapuan dijerat pasal 2, 3 UU Tipikor jo pasal 55 KUHP. @ReTra/TO.com

(Red)



Minggu, 27 Mei 2018

Kades Kaur Sampaikan Keluhan Tindakan RI 1 Yang Diduga Mendiskriminasi



Bengkulu - Akhir-akhir ini tengah hangat dibincangkan soal RI 1 (Presiden Joko Widodo,red) yang mengeluarkan kebijakan menaikan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun dibalik hal tersebut keluarnya jeritan yang dikeluarkan salah satu Kepala Desa di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu ini, yang mengeluhkan kesejahteraan mereka yang kurang diperhatikan dan diduga terkesan mendiskriminasi mereka. 

Dikutip dari pesan yang disebarkan dari Pesan Singkat pada (27/05), salah satu Kepala Desa yang tidak diketahui identitasnya ini, menjelaskan bahwasannya tindakan RI 1 sangatlah tepat sasaran. 

"Terima Kasih Pak Presiden,Kebijakan Bapak Menaikan Tunjangan Hari Raya(THR) Sangatlah Tepat Sasaran dan Hal Tersebut Merupakan Kebahagian Tersendiri Bagi Mereka (PNS).Jika di Lihat Dari Pengabdian Mereka,Maka Pantaslah Hal Tersebut Menjadi Pertimbangan Bpk Untuk Menaikannya" jelasnya. 

Beliau juga menerangkan bahwasannya pengabdian mereka untuk unit tekecil NKRI yaitu desa patut diperhatikan layaknya PNS, namun dibalik kebahagiaan PNS Beliau menjeritkan soal gaji mereka yang seakan berjalan ditempat. 

"Pa Presiden, Namun Disela Sela Kebahagian Atas Kebijakan Bapak, Terseliplah Duka Yang Mendalam Bagi Kami Para Perangkat Desa, Betapa Tidak Jangankan THR Gaji Kami Saja Yang Udah Bertahun-tahun Masih Jalan di Tempat Berbanding Terbalik Dengan Para PNS Lain Yang Hanya di Bedakan Dengan Jabatan Sebagai PNS" terangnya. 

"Ya Karena Jabatanlah Yang Membedakan Antara Kami (Prades) dan Mereka(PNS), Masa Kerja Banyak Yang di Antara Kami Para Prades Yang Lebih Lama Begitupun Dengan Beban Kerja Banyak di Antara Kami Para Prades Yang Lebih Banyak Ketimbang Mereka,Kami Sama-sama Bekerja,Kami Sama-sama Mengabdi,Kami Sama-sama Menjalankan Amanah Sebagai Abdi Masyarakat walaupun dengan Banyak Keterbatasan" tambahnya.

Beliau menjelaskan bahwasannya beliau sangat mengharapkan tuntutannya tersebut didengar dan direalisasikan oleh Presiden Jokowi agar nanti kesejahteraan perangkat desa dapat meningkat. 

"Pak Presiden, Tidakah Bapak Memikirkan Kami Para Perangkat Desa Untuk Bagaimana Caranya Kehidupan Kami Juga Bisa Merasakan Kesejahteraan Sebagai Perangkat Desa,Kenaikan Gaji Sebagai Prades dan Tunjangan SEBAGAI Abdi Desa, Beratkah,Ribetkah Atau Sangat Sulitkah Hal Tersebut Bisa di Realisasikan,Cobalah Pak? Kami Sangat Berharap di Era Kepemimpinan Bapak Ada Keajaiban Bagi Kami Para Prades, Menaikan Harga BBM Diam2 Saja Bapak Bisa Masa Menaikan Gajih Kami Para Prades Secara Terang2an Ga Bisa,BAPAK KAN PRESIDEN?" ujarnya. 

Dalam rintihan tersebut Kade Kaur ini juga mengeluarkan unek-unek agar seorang Jokowi merasakan apa yang mereka rasakan ditengah kebijakan yang dilakukan Jokowi selama menjadi Presiden 4 Tahun terakhir. 

"Pak Presiden,Tidak Banyak Yang Ingin Saya Sampaikan Karena Ini Hanya Sebagian Unek2 Saya dan Kawan2 Saya Toh Saya Rasa Bapak Gakan Tau Betapa Sulit dan Berat Beban Menjadi Seorang Perangkat Desa di Era Milenial ini,Bagi Kami Rakyat Kalangan Bawah Yang Hidup d Daerah Perkampungan Bukan Jalan Tol Yang Sedang Bapak Bangun Yang Tiap Hari Akan Kami Lewati".

" Bukan Beras Hasil Impor dari Luar Pun Dengan Harganya Yang Akan Kami Makan Tiap Hari, Tapi Kemurahan Hati Bapak Untuk Merasakan Kehidupan Kami Sebagai Masyarakat Kalangan Bawah, Dengan Harga Bahan Pokok Yang Murah,Kesejahteraan Kami Yang Terjamin dg Harga BBM Yang Stabil Agar Kami Bisa Bekerja Dengan Penuh Suka Cita" sampainya. 

Sekali lagi dalam pernyataan tersebut Beliau mengharapkan kepekaan seorang Jokowi selaku RI 1, karena dibalik pernyataan tersebut Beliau merasakan suaranya mewakili seluruh perangkat desa se-Indonesia. 

"Mudah-mudahan Bapak Mendengar,Melihat,dan Merasakan Keluh Kesah Kami Para Perangkat Desa Seperti halnya Bapak Selalu Mempertimbangkan Mereka-mereka Yang selalu Berdemo di Jalanan Dengan Tujuan dan Keinginan Yang Sama Mengenai Kesejahteraan Para Pegawai" harapnya. @Andi/TO.com

(Red)



Sabtu, 26 Mei 2018

Sekretaris Dikbud Larang Adanya Pungutan Liar Ijazah Siswa



BidikOnline, Bengkulu - Sesuai jadwal yang telah dirilis Kemendikbud RI, pengumuman kelulusan siswa-siswi SMP/MTs 2018 akan diumumkan Senin (28/5). Menjelang hari pengumuman tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Firman Jonaidi S.Pd melarang dengan keras jika pihak sekolah melakukan pungutan untuk ijazah siswa. 

Karena menurut beliau, sesuai program yang dicanangkan oleh Kemendikbud RI segala macam bentuk kegiatan pendidikan sekolah  di Indonesia ini gratis, karena semua biaya sudah ditalangi melalui dana BOS. Jadi tidak ada alasan sekolah meminta pungutan ijazah kepada siswanya.

"Jangan sampai ada kasus pungutan pengambilan ijazah kepada siswa, apalagi sampai terjadi penahanan ijazag karena siswa tidak membayar pungutan liar tersebut. Jika ada Sekolah yang melakukan pungutan liar tersebut, laporkan ke pihak kami, biar nanti Kepala Sekolah bersangkutan kita berikan sanksi", kata Firman melalui pesan WhatsApp. 

Untuk tahun ini, Kota Bengkulu kembali gagal meraih predikat sebagai yang terbaik dalam hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/MTs di Provinsi Bengkulu. Juara UNBK tingkat SMP/MTs 2018 Provinsi Bengkulu kembali diraih Kabupaten Bengkulu Tengah yang ini menjadi kali keempat secara beruntun. 

Atas hasil ini membuat Firman Jonaidi harus berlapang dada. Karena menurutnya pihak Dikbud Kota Bengkulu telah melakukan pembinaan intensif terhadap guru maupun siswa namun hasil berkata lain. Untuk kedepannya beliau menghimbau seluruh sekolah lebih maksimal lagi agar tahun depan Kota Bengkulu bisa meraih peringkat pertama di Provinsi Bengkulu.

"Walaupun kelulusan ditentukan sekolah masing-masing, tetapi hasil UN dijadikan acuan pelaksanaan pendidikan secara nasional. Dan jadi pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA", demikian Firman. @cw2/TO.com

(Red)



Jumat, 25 Mei 2018

Titik Nol Pembangunan Desa Lubuk Terentang Seluma Direalisasikan



BidikOnline, Bengkulu - Pemerintahan Kabupaten Seluma melalui desa Lubuk Tere ntang Kecamatan Lubuk Sandi telah melakukan realisasi titik nol Pembangunan,pada Kamis (25/05).

Pantauan wartawan TO.com Titik Nol Pembangunan tersebut berupa jalan rabat beton yang nantinya menjadi akses masyarakat Lubuk Terentang menuju perkebunan, jalan rabat beton yang panjangnya sekitar 270 meter dan lebar 1 meter ini menelan kucuran dana sekitar 270 Juta Rupiah dan telah berjalan 20% tahap pengerjaan. 

Saat pekerjaan titik nol ini dimulai, pada hari Pertama tersebut Kepala Desa mengundang Bhabinkamtibmas pendamping desa dan masyarakat bersangkutan untuk ikut menyaksikan secara langsung pengerjaannya.

Dalam penuturannya Kepala Desa Lubuk Terentang Yanto menjelaskan bahwasannya pengerjaan tersebut dilakukan oleh TPK dan diawasi masyarakat langsung supaya dapat dikerjakan sebaik mungkin untuk masyarakat sekitar. 

" Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh TPK dan di awasi masarakat langsung sebab pembangunan tersebut untuk masarakat desa lubuk terintang inilah. Jadi apapun yang mau di bangun, kami selalu mengadakan musyawarah dulu dengan masarakat" jelas Yanto. 

Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintahan Kabupaten Seluma yang memberikan kepercayaan penuh dengan kucuran dana tersebut. Karena dengan adanya dana di tangan mereka langsung mereka bisa mengaturnya sebaik mungkin apa yang dikira perlu. 

"Saya sebagai Kepala Desa cukup berterima kasih dengan bantuan dana yang dikucurkan dan dikelolah lansung oleh desa, sebab kami sangat terbantu bisa melakukan pembungunan dengan baik dan memang sesuai kebutuhan masyarakat kami" tambahnya. @Dody/TO.com

(Red)


Kamis, 24 Mei 2018

Forum Wartawan Mingguan Probolinggo, Mengecam Keras Terhadap, Atas Pelecehan Terhadap Profesi Wartawan



BidikOnline, Probolinggo - Puluhan wartawan mingguan cetak mau pun online Probolinggo, langsung merapatkan barisan dan berkumpul untuk membahas adanya dugaan pelecehan profesi wartawan, yang di lakukan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo. Kamis (24/05).

Pelecehan profesi wartawan diduga dilakukan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, pada saat acara KONKERKAB Probolinggo ke 2, di exs Gedung Pemkab lama Dringu, pada bulan maret yang lalu.

Wartawan Probolinggo yang tergabung dalam Forum Wartawan Mingguan Probolinggo (F-Wamipro), Ketua F-Wamipro mengecam keras adanya pelecehan tersebut, “sangat disayangkan kata-kata yang melecehkan profesi wartawan yang saat itu di lontarkan pihak pejabat Dinas Pendidikan yang seharusnya memberikan pemahaman yang baik,” ucap Kamari.

Pihaknya akan segera melakukan langkah sesuai kesepakatan dalam forum koordinasi bersama jajaran wartawan, yang ada di kota maupun Kabupaten Probolinggo, dalam pertemuan yang dihadiri sebanyak 48 wartawan, menghasilkan musyawaroh antar wartawan, diantaranya akan mengirim surat meminta Audensi kepada Diskominfo Kabupaten Probolinggo, untuk mengklarifikasi adanya pelecehan, serta akan memberikan Somasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo.

Dengan adanya pemberitaan salah satu media tentang pelecehan profesi wartawan, Media Sigap88news.com mencoba konfirmasi Sekretaris Dinas Pendidikan, menyampaikan ” bahwa dirinya sudah mengklarifikasi kepada jajaran redaksi dari media tersebut, sehingga permasalahan sudah selesai namun dirinya kaget melihat ada pemberitaan dari media lain,” terang Sentot, yang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, dan mengatakan bahwa semua itu tidak benar. @And

Sumber : sigap88news.com

(Red)



Rabu, 23 Mei 2018

Presiden Ngobrol Soal Revolusi Industri 4.0 dengan Kaum Muda



BidikOnline, Jakarta – Berbicara di hadapan kaum muda kreatif Jakarta, yang terdiri dari para start-ups, bloggers, penulis muda, komunitas, hingga pimpinan atau perwakilan perusahaan aplikasi berbasis daring, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa mereka adalah generasi muda yang memiliki visi jauh ke depan.

“Yang hadir di sini kelihatannya sangat ke depan sekali, sangat visioner. Tapi jangan lupa, saya ingatkan, meski saudara sangat maju, visioner, jangan lupa dengan yang namanya Pancasila,” ucap Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada acara Buka Bareng dan Ngobrol Santai tentang Masa Depan dan Konsep Indonesia 4.0 yang dihelat di Kafe Paradigma, Gedung DPD Golkar DKI, Cikini-Jakarta Pusat, Rabu 23 Mei 2018.

Presiden pun meminta satu orang untuk maju ke depan menyebutkan Pancasila. “Yang hafal Pancasila, saya beri sepeda atau bisa juga saya beri jaket ini,” kata Presiden.
Jaket yang dimaksud Presiden adalah jaket yang dikenakan sore itu dan bertemakan Asian Games.

Ricky yang ditunjuk Presiden untuk menyebut Pancasila, meski semula terlihat ragu-ragu ternyata dapat menyebutkan Pancasila dengan lancar. Ia pun mendapat hadiah sepeda dari Presiden.
“Semua bilang jaket, saya plih sepeda,” ucap Ricky.

Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa dalam kalkulasi McKinsey Global Institute, disampaikan bahwa revolusi industri 4.0 akan memberikan dampak perubahan kecepatan hampir 3.000 kali dibanding revolusi industri pertama.

“Artinya betapa cepatnya perubahan,” kata Presiden.

Presiden juga berterus terang jika ia merasa kaget betapa dunia berubah dengan cepatnya. Ia pun bercerita tentang pengalamannya dua tahun lalu saat berkunjung ke Sillicon Valley.
“Saya masuk ke Google, markas Twitter, Facebook, Plug n Play. Terus terang kita merasa kaget betapa dunia berubah cepatnya. Waktu masuk ke markas Facebook, saya disuruh pake kacamata besar untuk main _virtual reality_ dan diajak main pingpong. Benar itu _kayak_ main pingpong,” kenangnya.
Selain itu, Presiden juga menyoroti tentang uang elektronik sebagai metode pembayaran seperti gopay, e-money, dan tokocash. Menurutnya hal-hal seperti ini harus diikuti dengan kebijakan yang mendukung.
“Karena apapun kalau enggak (mendukung), kita akan kelabakan ikuti industri 4.0,” ujar Kepala Negara.
Oleh karena itu, Presiden mengingatkan agar kita siap menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
“Inilah dalam kesempatan baik ini saya ingin mengingatkan pada semua, perubahan ini juga melanda negara. Kadang kebijakan pemerintah terlambat. Bukan hanya negara kita. Negara lain juga tergagap-gagap menghadapi industri 4.0,” katanya.
Dalam penutup sambutannya, Presiden pun mengajak semua yang hadir untuk bersatu menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
“Mari semuanya bersama-sama bersatu hadapi itu. Jangan sampai di dalam kita bertengkar sendiri. Tapi kalau berkompetisi secara sehat itulah yang ingin saya kembangkan. Jangan bertengkar, energi kita habis,” tutur Presiden.
Turut hadir dalam acara ini antara lain adalah Ketua DPR Bambang Soesatyo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sosial Idrus Marham, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Sumber : beritalima.com

(Red)



Selasa, 22 Mei 2018

Pelaku Penyerangan Polsek Muarosebo Diringkus



BidikOnline, Jambi - Pelaku penyerangan Polsek Muarosebo di Kabupaten Muarojambi, Jambi akhirnya diringkus petugas.

Dari informasi yang didapat, pelaku diketahui berinisial S adalah warga Desa Danaulamo, Kecamatan Muarasebo, Kabupaten Muarojambi, Jambi adalah seorang residivis.

Usai melakukan penyerangan, pelaku langsung kabur ke arah percandian Muarojambi. Dari keterangan warga, pelaku sempat dihadang warga yang kebetulan ada warga yang meninggal dunia tak jauh dari lokasi polsek.

Namun, saat dihadang warga, pelaku mengancam bahwa dirinya ada membawa bom. “Saat kami hadang. Dio teriak ‘minggir aku bawa bom’. Ya kami takut bang, kami ya langsung berhamburan lari masing-masing,” ujar salah seorang warga Muarosebo.

Sementara dalam jumpa persnya di Polsek Muarosebo, Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis mengakui pelaku telah diamankan pihak kepolisian. “Pelaku sudah kita ringkus dikediamannya,” ujar Muchlis. @Azhari/Janiarto

Sumber : kabardaerah.com

(Red)


Beberapa Cara Kepala Desa Mengkorupsi Dana Desa



BidikOnline - Hingga akhir 2017 lalu sudah 902 Kepala Desa bermasalah dengan hukum karena masalah Dana Desa. Sebagian diantaranya terpaksa menghadapi jeruji besi akibat penyalahgunaan DD. Jumlah ini disinyalir bakal terus meningkat mengingat sulitnya mengawasi 7453 rm Desa di seluruh Indonesia. Di lain sisi, masih banyak perangkat Desa yang tidak memahami sistem pelaporan DD yang sesuai dengan aturan.

Dari jumlah itu diduga penyalahgunaan DD akibat korupsi adalah yang paling banyak terjadi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menengarai, modus korupsi DD sebenarnya memiliki pola yang sama seperti pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai alias fiktif, mark up anggaran, tidak melibatkan masyarakat dalam musyawarah Desa dan penyelewengan DD untuk kepentingan pribadi adalah beberapa pola yang banyak dilakukan. Lemahnya pengawasan adalah salah satu penyebab suburnya korupsi DD.

Beberapa waktu lalu Indonesian Corruption Watch (ICW) melakukan penelitian mengenai modus korupsi DD. Peneliti ICW Egi  Primayoga memaparkan hasil penelitiannya, ada 12 modus korupsi DD yang disimpukan ICW berdasar penelitiannya. Modus itu antara lain:

1. Membuat rancangan anggaran biaya di atas harga pasar. Ini bisa diantisipasi jika pengadaan dilakukan secara terbuka dan menggunakan potensi lokal Desa. Misalnya, pengadaan bahan bangunan di toko bangunan yang ada di Desa sehingga bisa melakukan cek bersama mengenai kepastian biaya atau harga-harga barang yang dibutuhkan.

2. Mempertanggung jawabkan pembiayaan bangunan fisik dengan Dana Desa padahal proyek tersebut bersumber dari sumber lain. Modus ini hanya bisa terlihat jika pengawas memahami alokasi pendanaan oleh Desa. Modus seperti ini banyak dilakukan karena relatif tersembunyi. Karena itulah APBDes harus terbuka agar seluruh warga bisa melakukan pengawasan atasnya.

3. Meminjam sementara Dana Desa untuk kepentingan pribadi namun tidak dikembalikan. Ini juga sangat banyak terjadi, dari mulai kepentingan pribadi hingga untuk membayar biaya S2.

4. Budaya ewuh-prakewuh di Desa menjadi salah satu penghambat pada kasus seperti ini sehingga sulit di antisipasi.

5. Pungutan atau pemotongan DD oleh oknum pejabat Kecamatan atau Kabupaten. Ini juga banyak terjadi dengan beragam alasan. Perangkat desa tak boleh ragu untuk melaporkan kasus seperti ini karena Desa-lah yang paling dirugikan.

6. Membuat perjalanan Dinas fiktif Kepala Desa dan jajarannya. Banyak kasus perjalanan untuk pelatihan dan sebagainya ternyata lebih ditujukan utuk pelesiran saja.

7. Pengelembungan (mark up) pembayaran honorarium perangkat Desa. Jika modus ini lolos maka para perangkat Desa yang honornya digelembungkan seharusnya melaporkan kasus seperti ini. Soalnya jika tidak, itu sama saja mereka dianggap mencicipi uang haram itu.

8. Pengelembungan (mark up) pembayaran alat tulis kantor. Ini bia dilihat secara fisik tetapi harus pula paham apa saja alokasi yang telah disusun.

9. Memungut pajak atau retribusi Desa namun hasil pungutan tidak disetorkan ke kas Desa atau kantor pajak. Pengawas harus memahami alur Dana menyangkut pendapatan dari sektor pajak ini.

10. Pembelian inventaris kantor dengan Dana Desa namun peruntukkan secara pribadi. Lagi-lagi ewuh prakewuh menjadi salah satu penghambat kasus seperti ini sehingga seringkali terjadi pembiaran.

11. Pemangkasan anggaran publik kemudian dialokasikan untuk kepentingan perangkat Desa. Publik harus tahu alokasi pendanaan Dana Desa agar kasus ini tidak perlu terjadi .

12. Melakukan permainan (kongkalingkong) dalam proyek yang didanai Dana Desa. Bisa ditelusuri sejak dilakukannya Musyawarah Desa dan aturan mengenai larangan menggunakan jasa kontraktor dari luar.Membuat kegiatan atau proyek fiktif yang dananya dibebankan dari Dana Desa.

Menurut Sukardi SH  selaku sekretaris LSM Pembinaan Rakyat Lampung yang selalu aktif memonitor Bantuan Dana Desa, Berbagai modus Korupsi Dana Desa ini sebenar nya bisa diantisipasi, jika warga Desa dan berbagai Perangkat yang memiliki wewenang melakukan pengawasan aktif memonitor setiap langkah yang di lakukan Kepala Desa dengan pembelanjaan Dana Desa.
Karna  Menurut Sukardi sebuah penyalahgunaan wewenang bakal selalu terjadi karna ada kesempatan yang terbuka. @Amin

Sumber : beritarakyat.news

(Red)



Senin, 21 Mei 2018

Akibat Menistakan Agama, Mahasiswa PTN Bengkulu Ditetapkan Sebagai Tersangka



Bengkulu - Akibat ulahnya yang telah membuat status menistakan agama Islam di akun Facebook miliknya, Beni Raisman mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Bengkulu akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, Senin  (21/5).

Beni sendiri telah diamankan oleh pihak kepolisian Polsek Talang Empat hari Jum'at (18/5) yang selanjutnya langsung jemput pihak Polda Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan intensif di Polda Bengkulu. Ketika pemeriksaan tersebut, baik di Polsek Talang Empat maupun di Polda Bengkulu, Tersangka Beni Raisman ini tidak mengakui perbuatannya. 

"Bukan saya pak yang membuat status (penistaan) tersebut, karena hp saya sudah lama rusak jadi tidak bisa membuka Facebook lagi", ujar Kasubdit Cyber Crime Polda Bengkulu, AKBP Andi Arisandy menirukan ucapan tersangka. 

Namun karena dilakukan pemeriksaan secara intensif, akhirnya tersangka mengakui perbuatannya. Dan dari penyelidikan pihak kepolisian, status-status Facebook yang menyinggung agama ini telah berulang kali Beni Raisman buat. 

Terhitung sejak Desember 2017, tersangka ini sudah membuat 4 status serupa di akun Facebook nya. 

Karena ulahnya tersebut, tersangka Beni ini diduga ikut tergabung  di kelompok tertentu yang sengaja memperkeruh suasana. "Kita mencurigai tersangka ini merupakan anggota kelompok tertentu yang sengaja membuat status menyinggung agama dan memperkeruh suasana melalui dunia maya. Dan kami tengah menelusuri kelompok tersebut", tutup AKBP Andi Arisandy. @cw2/TO.com

(Red)



Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke- 110 Tahun 2018 Pemprov Bengkulu



BidikOnline, Bengkulu - Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke 110 Tahun 2018, Pemerintah Provinsi Bengkulu gelar upacara bendera di Halaman Kantor Gubernur Bengkulu pada Senin Pagi (21/5/2018).

Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bertindak selaku Inspektur Upacara. Upacara ini diikuti oleh Unsur OPD dan FKPD Provinsi Bengkulu.

Dalam sambutannya Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengajak semua lapisan untuk terus meningkatkan semangat dalam membangun negeri Khususnya di Provinsi Bengkulu.

"Dalam momentum 110 Tahun Kebangkitan Nasional ini, mari kita tumbuhkan rasa nasionalisme, karena secara tidak langsung ini akan meningkatkan semangat dan bersinergi sebaik mungkin untuk membangun negeri khususnya Provinsi Bengkulu" ungkapnya. @007

(Red)




Minggu, 20 Mei 2018

Mantan Jenderal Berkumpul, Serukan Kembali ke UUD 45 Asli



BidikOnline - Berbagai persoalan Bangsa Indonesia terjadi saat ini, menghadirkan keprihatinan sejumlah tokoh nasional. Mantan Jenderal berkumpul menyerukan kembali ke UUD 1945 asli.

Mereka pun berkumpul, untuk menggelar seminar sekaligus peringatan Harkitnas, dengan mengambil tema 'Bangkit, Bergerak, Berubah, atau Punah' diprakarsai Rumah Kebangkitan Indonesia dan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa DPP DKI Jakarta, di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (20/5)

Hadir dalam kegiatan tersebut, yakni mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, tokoh Malari Hariman Siregar, mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruky, ekonom Ichsanuddin Noorsy, dan pengamat Salamudin Daeng, Komandan Menwa Jayakarta Raden Umar, para perwakilan raja nusantara, serta sederet tokoh lainnya.

"Berbagai persoalan Bangsa Indonesia dan sumber kegaduhan yang terjadi saat ini, berpangkal dari diamandemennya UUD 1945. Untuk itu kami ingin mengajak semua pihak ikut mendorong dikembalikannya UUD 1945 asli, seperti sebelum diamandemen," ujar Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno, di temui di lokasi acara.

Tedjo juga mengingatkan ancaman dari bangsa asing yang mendikte bangsa Indonesia, salah satunya dengan amandemen UUD 45. Bagaimana di sana disebutkan presiden tidak harus orang Indonesia asli, melainkan warga Indonesia.

Berarti orang asing yang sudah punya kewarganegaraan Indonesia, bisa menjadi presiden. Sebagai bangsa yang berdaulat, tidak seharusnya Indonesia didekte. "Kita harapkan Indonesia ke depan memiliki pemimpin yang kuat yang mampu menyelesaikan permasalahan bangsa ini," katanya.

Ketua Pantia Harkitnas, yang juga mantan Wagub DKI Jakarta Prijanto, mengungkapkan tema 'Bangkit, Bergerak, Berubah atau Punah' bermaksud mengajak bangsa ini untuk bangkit dan bergerak.

Mulai dari jiwa, pikirannya, ucapannya, perilakunya, sesuai dengan peran dan kapasitas serta kesempatan masing-masing, dengan melakukan berbagai upaya, pekerjaan dan tindakan.

"Kita harus bisa mengelola semua aspek Astagatra sehingga berubah menjadi ketangguhan dan keuletan bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, aman, tentram, adil dan makmur," jelasnya.

Prijanto mengungkapkan, mantan Presiden SBY pernah mengatakan, terkait reformasi dan amandemen UUD 45 sebagai 'Revolusi Senyap'. Prijanto juga menyebut Jenderal Widjojo Soejono juga telah mengamati gelagat saat ini seperti adanya 'invasi senyap'.

Sedangkan masih menurut Prijanto, Letjen Sayidiman Suryohadiprojo menyebutnya dengan 'penetrasi senyap'. "Apabila kita baca di WAG, banyak para aktivis muda mengistilahkan 'musuh sudah di ruang keluarga'. Berarti sudah terdapat di dalam negeri ini. Dengan prakiraan-prakiraan itu, maka kami sepakat mengangkat tema 'Bangkit, Bergerak, Berubah, atau Punah'," tutur Prijanto.

Lebih lanjut kata Prijanto, jika banyak yang abai, tidak peduli dan lengah atas semua perkembangan lingkungan strategis global, regional, dan nasional serta meninggalkan nilai-niai Pancasila dalam mengelola aspek Astagatra, hanya satu kata yang pas, kita akan punah.

“Karena itu, kami mengajak semua pihak untuk membumikan tema ini. Mari kita bangkit dan bergerak sehingga kita berubah menjadi bangsa yang tangguh dan ulet agar kita tidak punah," tandas mantan Asisten Teritorial TNI Angkatan Darat ini. @nas

Sumber : indopos.co.id

(Red)



Sabtu, 19 Mei 2018

Kasus Korupsi di Kepahiang Disebut Jalan Ditempat, Ormas FPR Akan Gelar Aksi



BidikOnline, Kepahiang – Ketua Ormas Front Pembela Rakyat (FPR) provinsi Bengkulu, Rustam Efendi mengatakan dalam waktu dekat akan mengadakan aksi penggalangan koin, yang akan diberikan kepada KPK supaya datang ke kabupaten Kepahiang.

kegiatan itu dilakukan karena FPR menganggap beberapa kasus korupsi, antara lain kasus Tourism Information Centre (TIC), jembatan Musi 2, pembangunan masjid agung kabupaten Kepahiang, Ring Road, dan kasus aset tanah, bagaikan jalan di tempat.

“Hal ini kita lakukan karena sudah lama kita menunggu, dan hingga kini belum ada penetapan tersangka, jumlah kerugian yang ditimbulkan, dalam aksi ini kita fokuskan di provinsi Bengkulu. hasil pengumpulan koin ini akan kita berikan ke KPK,” ujar rustam, Sabtu (19/05).

Lebih lanjut rustam Efendi mengatakan, untuk kabupaten Kepahiang aksi ini akan dipusatkan di depan lapangan Santoso. Korlap aksi dari FPR kabupaten Kepahiang adalah Tarmizi selaku ketua FPR wilayah kabupaten kepahiang.

“Ini juga akan diikuti oleh beberapa ormas lainnya, sebagai bentuk dukungan untuk pengungkapan permasalahan yang akan kita sampai kan,” ujar Rustam.

Pewarta : M Fauzi/gobengkulu.com

(Red)



Jumat, 18 Mei 2018

KPK Akan Periksa Joko Widodo dalam Kasus Korupsi Jalan Riau



BidikOnline, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa pegawai perusahaan kontraktor PT Citra Gading Asritama bernama Joko Widodo hari ini, Jumat, 18 Mei 2018. Joko akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi perbaikan jalan di Bengkalis, Riau yang melibatkan mantan Kepala Dinas PUPR Bengkalis, M Nasir.

"Dia akan diperiksa untuk tersangka MNS." Juru bicara KPK, Febri Diansyah menyampaikannya dalam keterangan tertulis, Jumat 18 Mei 2018.

KPK menetapkan M Nasir bersama Direktur Utama PT Nawatindo Road Construction Hobby Siregar sebagai tersangka dalam perkara ini.

KPK menduga M Nasir dan Hobby melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dalam pelaksanaan Proyek Jalan Lingkar Rupat-Batu Panjang di Desa Pangkalan Nyirih di Pulau Rupat sepanjang 51 kilometer. Nilai proyek itu sekitar Rp500 miliar, sedangkan kerugian negara diperkirakan Rp80 miliar.

KPK menyangka keduanya melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sumber : tempo.co

(Red)


Kamis, 17 Mei 2018

Gusnan Mulyadi Resmi Jabat Plt Bupati Bengkulu Selatan



BidikOnline, Bengkulu - Pasca penetapan Bupati Bengkulu Selatan dalam kasus OTT oleh KPK Rabu (17/05). Hari ini Kamis Siang (17/05) Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah resmi melantik dan menyerahkan SK Kemendagri kepada Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi di Ruang Rapat Rafflesia.

Acara pelantikan ini dihadiri langsung Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekretaris Pemerintahan Provinsi Bengkulu Novian Andusti, Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi, Asisten Pemerintahan Provinsi Bengkulu, Unsur OPD dan FKPD se-Provinsi Bengkulu. 

Acara pelantikan ini dirangkai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Penyerahan SK Kemendagri oleh Plt Gubernur Bengkulu kepada Plt Bupati Bengkulu Selatan, Sambutan-sambutan,serta Ramah Tamah.

Dalam sambutannya Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menjelaskan bahwasannya dirinya agak berat mengemban amanah tersebut namun Beliau akan menjalankan semua tugas yang diamanakan kepada beliau. 

"Saya sebenarnya tidak mengharapkan yang terjadi dan saya agak berat ketika harus berdiri di sini, tapi seiring jalan ini yang terjadi di Bengkulu Selatan. Saya telah dititipkan tugas sebagai Bupati Bengkulu Selatan, saya mohon doanya dari semua kalangan. Sejujurnya kami merasa kehilangan akan tetapi kita doakan yang terbaik untuk pak Dirwan. Saya juga harapkan nasehat dan masukan dari semuanya dan Saya siap menjalankan tugas" ujarnya.

Plt Gubernur Bengkulu juga menjelaskan penyerahan SK tersebut adalah amanat Undang-Undang yang harus dilakukan pasca ditahan Bupati Bengkulu Selatan oleh KPK. 

"Terkait dengan penyerahan SK ini adalah amanat undang-undang, dengan terkait ditahannya kepala daerah, maka sesuai undang-undang ini dilakukan. Maka saya meminta kepada Plt Bupati Bengkulu Selatan dapat mengoptimalkan semua fungsi Pemerintahan dan tetap jaga semangat dan roda Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Selatan" ujarnya. 

Rohidin Mersyah juga meminta kepada Gusnan Mulyadi sebagai Plt Bupati Bengkulu Selatan untuk tidak ada perubahan pada tatanan Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Selatan serta tetap jaga persatuan dan kesatuan untuk Bengkulu. @ReTra/TO.com


(Red)


Rabu, 16 Mei 2018

Mapolda Riau Diserang Teroris, 4 Terduga Teroris Berhasil Dilumpuhkan



BidikOnline, Riau - Polisi menutup Jalan Jenderal Sudirman depan Mapolda Riau setelah terjadi serangan terduga teroris, Rabu (16/5/18) pagi. Akses lalu lintas dialihkan ke jalan lain.

Pantauan di lokasi, area steril diterapkan hingga radius 200 meter dari Mapolda Riau. Sementara tim Gegana dan pasukan bersenjata lengkap masih mengamankan lokasi.

Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mobil Toyota Avanza warna putih yang digunakan pelaku untuk menerobos Mapolda masih berada di luar gerbang pintu masuk Mapolda sebelah timur atau Jalan Gajah Mada.

Polisi masih memburu dua orang pelaku yang langsung kabur usai melakukan penyerangan. Sementara empat orang terduga teroris berhasil dilumpuhkan petugas.

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengatakan, anggota polisi meregang nyawa setelah ditabrak mobil teroris. Korban meninggal diketahui bernama Ipda Auzar.

“ Dua orang anggota polisi lainnya terluka di bagian tangan dan leher setelah diserang menggunakan samurai oleh pelaku, ” kata Nandang.

Berdasarkan informasi, penyerangan terjadi sekitar 09.00 WIB. Saat itu, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang sedang menggelar jumpa pers rilis pengungkapan kasus narkoba.

Tiba-tiba satu unit mobil Avanza warna putih menerobos masuk pintu gerbang sebelah utara Mapolda. Empat terduga teroris bersenjata tajam jenis samurai kemudian turun dari mobil dan berusaha menyerang polisi yang berada di pos jaga.

Penulis : AR - IN

(Red)



Selasa, 15 Mei 2018

DPRD Provinsi Bengkulu Gelar Rapat Paripurna Terhadap Pandangan Umum Fraksi - Fraksi Atas 3 Raperda



BidikOnline, Bengkulu - DPRD Provinsi Bengkulu menggelar rapat paripurna terhadap pandangan umum fraksi-fraksi atas 3 Raperda Gubernur Bengkulu yang diadakan di ruang rapat paripurna DPRD provinsi Bengkulu. Selasa, (15/05/2018)

Rapat Paripurna ini di hadiri oleh plt Gubernur yang diwakili oleh Asisten 3 bidang Administrasi umum Gotri Suyanto, 28 anggota Dewan, serta di hadiri juga oleh OPD provinsi Bengkulu.

Rapat Paripurna di pimpin oleh waka l DPRD Provinsi Bengkulu Edison Simbolon, yakni mendengarkan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap ke 3 Raperda yang telah disampaikan nya nota penjelasan terhadap 3 Raperda oleh Gubernur pada rapat hari Senin (14/05/2018), yaitu, penyelenggaraan lalulintas dan angkutan jalan, pengelolaan barang milik daerah, dan pengelolaan air tanah.

Penyampaian Pandangan umum fraksi-fraksi dimulai dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) oleh Batara Yudha , fraksi Partai Demokrat disampaikan oleh Elmi Sulpiati, fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) oleh Jonaidi, fraksi partai Golongan Karya (GOLKAR) Ruswan, fraksi partai Amanat Nasional (PAN) oleh Parial, fraksi Partai Keadilan dan Pembangunan (PKP) oleh Sujono, fraksi Partai Nasdem oleh Tantawi Dali, dan terakhir dari fraksi Partai Kebangkitan Nurani oleh Ria Oktiani.

Dari pandangan umum ke 8 Fraksi yang sudah menyampaikan pandangannya menyatakan setuju untuk menyempurnakan kembali Ke 3 Raperda tersebut, karena mengingat dari ke 3 Raperda tersebut, diakui oleh seluruh fraksi sangat penting untuk di tinjau kembali untuk melakukan penyempurnaan.

“ Perda tersebut sangat penting artinya guna ketertiban dan keselamatan maupun kesejahteraan masyarakat, menyetujui usulan ketiga Raperda tersebut dibahas ketingkat selanjutnya sesuai mekanisme peraturan yang ada, “ Ujar Elmi Sulpiati salah satu fraksi dari Partai Demokrat.

(Red)






Perjalanan Bupati Bengkulu Selatan, Dari Kasus Pembunuhan, Narkoba Hingga KPK



BidikOnline, Bengkulu - Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud diduga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada selasa malam (15/05/2018) di kediamannya di kawasan jalan Gerak Alam Kota Manna Bengkulu Selatan.

Dalam OTT tersebut KPK berhasil menjaring empat orang yakni, Bupati Dirwan beserta istri, seorang dari pegawai negeri sipil dan seorang lagi dari swasta.

Setelah di gelandang ke Mapolda Bengkulu, KPK langsung mebawanya ke gedung KPK Jakarta pada Rabu (16/5/2018).

OTT diduga kuat terkait menerima sejumlah uang/fee dari proyek di Bengkulu Selatan.

Dirwan Mahmud merupakan Bupati Bengkulu Selatan periode 2016-2021 dan Ketua DPW Partai Perindo Bengkulu. Dirwan memenangkan pilkada serentak yang digelar pada 9 Desember 2015 bersama wakilnya Gusnan Mulyadi. Kemenangan ini merupakan kemenangan tertunda dari perjuangannya merebut kursi bupati.

Sebelumnya, Dirwan Mahmud pernah muncul dalam Pemilihan Bupati Bengkulu Selatan 2008 berpasangan dengan Hartawan. Dirwan-Hartawan diusung PDI Perjuangan, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).

Dirwan-Hartawan menang, tetapi kemenangannya digugurkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 7 Januari 2009. Kemenangan Dirwan digugat pesaingnya di Pilkada Bengkulu Selatan, Reskan Effendi-Rohidin Mersyah. Selain hasil pemilihan, Reskan-Rohidin menggugat status terpidana Dirwan.

Dikutip amar putusan MK, Dirwan pernah menjalani hukuman penjara sekitar 7 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang Jakarta Timur dari tahun 1985 sampai 1992. Dirwan dijebloskan ke penjara karena kasus pembunuhan.
Pada Pilkada 2010, syarat calon kepala daerah masih mengacu pada Undang - Undang nomor 12 tahun 2008 pemerintahan daerah.

Undang-Undang itu menyatakan syarat calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di antaranya tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

MK akhirnya menyatakan Pilkada Bengkulu Selatan 2009-2014 batal demi hukum. MK memerintahkan KPU Bengkulu Selatan menggelar pemilihan umum ulang tanpa menyertakan Dirwan-Hartawan.
Pada pemilihan ulang yang berlangsung 2010 itu, Reskan-Rohidin akhirnya terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati periode 2010-2015.

Pada 2011, Dirwan sempat terjerat kasus kepemilikan ekstasi. Dirwan didakwa menyimpan dan membawa narkoba ketika hendak menyeberang pelabuhan Bakauheni.

Pada 13 Desember 2011, Mahkamah Agung memutuskan Dirwan bersalah dan dihukum 4 tahun, 3 bulan penjara. Dirwan menjalani masa tahanan di LP Klas IIA Kalianda dan bebas pada 6 Agustus 2015.
Dirwan bebas menjelang Pilkada Bengkulu Selatan yang digelar pada Desember 2015. Pilkada memberikan angin segar bagi Dirwan karena pasal larangan terpidana dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun telah dibatalkan MK pada 9 Juli 2015.

Dengan keputusan MK itu, keluarlah Undang - Undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Aturan itu menyatakan syarat kepala daerah dan wakilnya antara lain tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap atau bagi mantan terpidana telah secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana.

Dengan bekal putusan MK itu, Dirwan maju dalam Pilkada Bengkulu Selatan, meski menyandang status mantan terpidana dua kali. Dirwan berpasangan dengan Gusnan Mulyani yang diusung Golkar, PPP dan PKS. Mereka bertemu dengan seteru lamanya, Reskan yang berpasangan dengan Rini Susanti.

Dirwan-Gusnan meraih kemenangan. Tak mudah bagi Dirwan meraih kursi Bupati karena petahana Reskan-Rini kembali menggugat ke MK. Kubu Reskan-Rini beralasan, Dirwan maju pada Pilkada dengan status terpidana kasus narkoba.
Argumen kubu Reskan terpatahkan dalam sidang MK. Dirwan telah bebas pada 20 Agustus 2015, sedangkan penetapan calon di Pilkada Bengkulu Selatan berlangsung 24 Agustus 2015. Dirwan pun telah mengumumkan dan menyertakan keterangan status mantan terpidana dalam dua kasus.

MK menolak gugatan Reskan-Rini sehingga Dirwan-Gusnan resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan pada 17 Februari 2016 oleh Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti.

Baru tiga bulan duduk jadi Bupati, kasus kembali menerpa Dirwan. Di ruang kerjanya, ditemukan sabu dan ekstasi di ruang kerjanya. Hampir setengah tahun kemudian, BNN menguak, temuan sabu dan ekstasi di ruang kerja Dirwan adalah rekayasa oleh pesaingnya, Reskan Effendi.

Polisi menetapkan Reskan sebagai tersangka bersama mantan Kabid Berantas BNNP Bengkulu Herly Yudianto, wartawan Ahmad Murad, anggota Polri BKO BNNP Bengkulu Sarkawi, PNS BNNP Bengkulu Darmawan Fanani dan Khairul Dani serta mantan Sekda Bengkulu Selatan dan Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Rudi Zahrial.

Pengadilan Negeri Bengkulu menghukum Reskan dan Ahmad Murad masing-masing 4,5 tahun penjara pada 9 Agustus 2017 karena terbukti bersalah melakukan pemufakatan jahat narkoba. Hakim juga menghukum Sarkawi, Khairul Dani, Darmawan 4 tahun penjara.

Lawan politik sekaligus persoalan hukum telah lepas dari Dirwan. Kini, Bupati Bengkulu Selatan tersebut  menghadapi persoalan hukum yang baru di KPK.

(Red)



Senin, 14 Mei 2018

BNNP Ungkap Jaringan Narkoba Jenis Shabu Madu dan Ganja Dari Iran



BidikOnline, Bengkulu - BNNP Bengkulu kembali ungkap Jaringan pengedar Narkoba jenis shabu madu dan ganja jaringan internasional dari Iran. 

Keteranganan ini disampaikan Kepala BNNP Bengkulu di Kantor BNNP Bengkulu pada Senin siang (14/05).

Pengungkapan ini berawal pada hari Rabu (09/05) lalu sekira pukul 17:45  WIB di Desa Tengah Padang, Kecamatan Talang Empat Bengkulu Tim Pemberantasan Narkoba BNNP Bengkulu melakukan penangkapan RY (28) yang dicurigai membawa shabu menggunakan sepeda motor dari Rejang Lebong menuju Bengkulu.

Setelah melakukan pengembangan Tim Pemberantasan BNNP kembali menangkap CN (38) pada pukul 23:00 WIB pada hari Kamis (10/05).

Dalam penangkapan ini BNNP Bengkulu menyita beberapa barang bukti yaitu :

1 Kantong Plastik Warna Putih yang berisi Narkotika jenis Shabu dengan berat ± 1 Kg

3 Unit HP (Smartphone Merk Vivo, Samsung Lipat, Nokia TA-1017)

3 Unit Motor (Merk Mio Soul GT, Mio CW dan Fino)

1 ATM BRI

1 Paspor

Plastik Klip Bening Selotip

Uang 4 Juta Rupiah.

1 Bungkus kertas putih berisi ganja seberat 72,75 gram

1 unit timbangan digital

Pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) JO Pasal 132 (1) SUB Paaal 112 (2) JO Pasal 132 Ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman minimal 6 bulan dan maksimal hukuman mati. 

Dalam penuturannya Kepala BNNP Bengkulu Brigjen Pol Nugroho Aji Wijayanto menjelaskan bahwasannya pihaknya telah melakukan penyelidikan secara intensif dan berhasil mengungkap jaringan internasional tersebut. 

"Kami berhasil menunjukan tanggung jawab kami melalui bidang berantas narkoba yakni memgungkap jaringan pengedar Narkoba internasional ini. 

Selanjutnya saya menghimbau kepada masyarakat agar turut berperan aktif agar dalam pemberantasan narkoba sekecil apapun upaya tersebut.

Diduga sementara jaringan ini bergerak dibawah kendali Napi Lapas Bentiring yaitu HR. @ReTra/TO.com

(Red)



Video saat bom meledak di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/05/2018)



Ngeri, Kepala Teroris Sampai Putus Saat Bom Meledak di Mapolrestabes Surabaya



BidikOnline - 10 orang terluka akibat serangan bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).

Dari laporan sementara yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera, empat diantaranya anggota polisi dan enam lainnya warga sipil.

Adapun keempat polisi yang terluka adalah Bripda M Taufan, Bripda Rendra, Aipda Umar dan Briptu Dimas.

Sedangkan enam warga sipil adalah Atik Budi Setia Rahayu, Raden Aldi Ramadan, Ari Hartono, Ratih Rahma Putri, Eli Ramidah dan Ainur Rofik.

Semua korban telah dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan serius.
Sebelumnya, Teror kembali terjadi di Surabaya, kali ini Kantor Mapolrestabes Surabaya yang menjadi sasarannya, Senin (14/5/2018).

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.50 WIB.

“Kami pastikan itu dari (sepeda) motor,” ujar Frans di Mapolda Jatim, Senin (14/5/2018).

Pantauan dari rekaman cctv yang beredar, ledakan bom terjadi di gerbang masuk ke Mapolrestabes Surabaya.

Terlihat ada mobil avanza berwarna hitam yang masuk kemudian diikuti dua sepeda motor beriringan yang juga mau masuk ke area Mapolrestabes Surabaya.

Kedua sepeda motor yang ditunggangi empat orang tersebut, diberhentikan oleh beberapa petugas polisi yang sedang berjaga di mulut gerbang mapolrestabes Surabaya.

Sejurus kemudian, ledakan terjadi. Diduga terjadi dua kali ledakan pada kejadian tersebut.

Peristiwa ini merupakan serangan kelima dari rentetan serangan teror bom yang terjadi di Jawa Timur.

Sumber : jadzab.com

(Red)



Semakin Brutal, Kantor Polrestabes Surabaya Dibom



BidikOnline - Kembali terjadi ledakan bom di kawasan Kota Surabaya, Jawa Timur. Ledakan terjadi di sekitar Polrestabes Surabaya Jalan Sikatan, Krembangan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mengera menjelaskan jika ledakan itu terjadi pukul 08.50 WIB. Namun Barung belum ingin menyampaikan secara rinci ledakan itu.

“Ledakan menyasar ke mana-mana, pukul 08.50 WIB telah terjadi ledakan di Polrestabes Surabaya. Update akan kami sampaikan nanti,” kata Barung.

Informasi yang didapat, bom meledak dari sebuah mobil Avanza, namun keterangan ini masih harus dikonfirmasi lagi. Juga sempat disampaikan bahwa Kabid Humas Polda Jatim akan segera melakukan peninjauan langsung ke TKP untuk melihat parah atau tidaknya lokasi kejadian.

“(pada) 8.50 WIB telah terjadi ledakan di Polrestabes Surabaya,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mengera yang segera berbegas pergi.

Kamarin bom meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro dan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.

Pelaku bom ini ada 6 orang, mereka semua berkeluarga. Mereka adalah Dita Uprianto dan istrinya, Puji Kuswati. Lalu keempat anak terdiri dari Fadila Sari (12), Famela Rizkita (9), Yusuf Fadhil (18), dan Firman Halim (16).

Wajah Pelaku Bom Surabaya

Polisi akhirnya mengungkap identitas pelaku peledakan di 3 Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi.

Pelaku merupakan satu keluarga dan tinggal di Rungkut Asri, Surabaya. Mereka berjumlah 6 orang.

“Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja,” sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Wiedodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) petang.

Ke 6 pelaku adalah Dita Oepriarto (47), Puji Kuswati (43), Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12), dan Famela Rizqita (9).


Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku ketiga serangan itu masih satu keluarga.

Mereka adalah keluarga Dita Supriyanto, warga Rungkut, Surabaya.

“Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja,” sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Wiedodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang.

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Jl Arjuna dengan mengendarai mobil bermuatan peledak yang ditabrakkan ke gereja.

“Ledakan di gereja jalan Arjuno ini yang paling besar,” jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di GKI Jl Diponegoro.

Dia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9).

Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri yang diikatkan di pinggang.

“Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat,” terang Tito.

Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki-laki Dita.

Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).

Keduanya membawa bom dengan cara dipangku.

Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk, kemudian bom meledak dan tewas.

“Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar,” terang Tito.

Di tempat terpisah, Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan mengatakan polisi sudah mendatangi rumah pelaku.

Sumber : jadzab.com

(Red)



Merinding! Ternyata Ini Cara Puji Kuswati Rayu 4 Anaknya Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri, Pantes Tergiur



BidikOnline - Kejadian mengerikan di tiga gereja Surabaya kemarin menjadi peristiwa begitu memilukan bagi semua orang.

Apalagi ketika siapa sosok pelaku bom bunuh diri itu akhirnya terungkap, satu keluarga yang terdiri dari 4 orang anak-anak dan dua diantara masih begitu belia.

Banyak yang tak menyangka, ketika orangtuanya sampai hati mengajak anaknya menjadi pelaku bom bunuh diri.

Ke 6 orang tersebut adalah :

Dita Oepriarto (47)

Puji Kuswati (43)

Yusuf Fadhil (18)

Firman Halim (16)

Fadhila Sari (12)

Famela Rizqita (9)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku ketiga serangan itu masih satu keluarga, keluarga Dita Supriyanto, yang merupakan warga Rungkut, Surabaya.

“Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja,” sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Wiedodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang.

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna dengan mengendarai mobil bermuatan peledak yang ditabrakkan ke gereja.

“Ledakan di gereja Jalan Arjuno ini yang paling besar,” jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di GKI di Jalan Diponegoro.

Dia datang ke gereja dengan berjalan kaki bersama dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12) dan Famela Rizqita (9).

Puji bersama dua anak perempuannyha masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri yang diikatkan di pinggang.

“Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat,” terang Tito.

Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki-laki Dita.

Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).

Keduanya membawa bom dengan cara dipangku.

Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk, kemudian bom meledak dan keduanya tewas.

“Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar,” terang Tito.

Namun bagaimana caranya mengajak anaknya mau bunuh diri?

Keseharian Keluarga Dita

Tinggal di Perumahan Wisma Indah, Jalan Wonorejo Asri XI, Blok K, Nomor 22, keluarga tersebut dikabarkan jarang bersosialisasi dua tahun terakhir.

Padahal, tiga tahun yang lalu Dita pernah menjadi ketua sub RT 2/RW 3, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut.

Ketua Sub RT adalah jabatan di bawah kepala RT dimana Sub RT hanya membawahi satu blok saja.

Jabatan Dita pun diganti oleh Adi, warga yang rumahnya hanya berjarak tujuh bangunan dari rumah Dita.

Adi tinggal di lingkungan tersebut sejak 2010. Sebelum itu, Dita dan keluarganya sudah terlebih dulu tinggal di lokasi tersebut.

“Orangnya tertutup. Identitas dia tidak pernah ditunjukan. Bahkan kepada RT,” kata Adi saat ditemui di rumahnya, Minggu (13/5/2018).

Informasi soal Dita hanya diketahui dari cerita para tetangga.

Adi, misalnya, tahu bahwa orang tua dari salah satu pasangan istri itu berasal dari Banyuwangi.

Tapi ia tak tahu detail tentang latar belakang lain dari mereka.

Di luar itu, Adi mengenal Dita sebagai orang yang baik.

Tak tampak ada perilaku radikal darinya, juga keluarganya.

Meski tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar dua tahun terakhir, ia menunjukkan gelagat yang baik setiap kali keluar rumah.

“Jarang ketemu. Kalau ada kumpul-kumpul RT, dia tak pernah datang,” ungkapnya.

Perilaku serupa juga ditunjukkan istri dan anak-anaknya.

Menurut Adi, sejak dulu, istri dan anak-anaknya tidak pernah berkumpul dengan warga sekitar.

Mereka cenderung tertutup hidup di dalam rumah jika tak ada kegiatan keluar kampung.

“Rumah itu tidak ada tenggangganya yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah (mengajak orang ke rumahnya),” tutur dia.

Pernah suatu ketika Adi punya perlu dengan Dita.

Ia pun mendatangi rumahnya, tapi rumah selalu dalam keadaan terkunci.

Ternyata, Sang Istri Sudah Terdoktrin Hal Ini

Ketika banyak yang penasaran bagaimana cara Dita mengajak anak dan istrinya menjadi pelaku.

Dilansir dari laman Facebook sang istri, ternyata Dita terlebih dahulu memberikan doktrin kepada istrinya.

Hal itu terlihat dari beberapa postingan istrinya soal kehidupan setelah mati.

Benar saja, ketika istri sudah terpengaruh Dita dengan mudah mempengaruhi anaknya.

Ia terakhir mengunggah di akun Facebook-nya pada 2014 lalu.

Ditilik dari rekam jejak di beranda Facebook-nya, Puji Kuswati juga pernah menulis beberapa status soal kehidupannya.

Terlebih, ia sering menuliskan status soal nasihat berbau islami, dan membahas soal kehidupan setelah kematian.

Berikut beberapa diantaranya :

“Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH.”

“Selalu mengingat ALLAH dan hari esok harus lebih baik. itulah moto bujang kecilku. Smg ALLAH menguatkanmu nak…”

“Tidak diciptakan dua hati dalam satu wadah. Dan telah ditetapkan bahwa konsumsi hati adalah nilai nilai kebenaran dari ALLAH, jadi jika hati(qolbu) diberikan konsumsi selain nilai nilai kebenaran dr ALLAH maka ia akan bocor, tergoncang dan akhirnya rusak. Raih cinta dari ALLAH dg memberi konsumsi qolbu yg benar.”

Rumah Jadi Tempat Latihan Silat

Nyaris tak ada gelagat yang menunjukkan keluarga Dita berpaham radikal

Sang istri, yang dalam pengeboman menggunakan cadar, berpenampilan normal saja sehari-hari.

“Pakai kerudung, iya. Tapi tidak pakai cadar,” tutur Adi.

Pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar.

Adi mengetahuinya dari laporan satpam.

Ia pun tak pernah mengganggap hal itu sebagai hal yang mencurigakan.

Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap.

Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu. Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri.

“Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah,” tambahnya.

Empat anak Dita pun masih bersekolah. Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD.

Didatangi Tamu Misterius

Polri sudah langsung mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Kota Surabaya.

Otak bom bunuh diri diketahui bernama Dita Supriyanto, warga Rungkut, Surabaya.

Warga sekitar perumahan tempat tinggal Dita mengaku tak cukup mengenal keluarga tersebut.

Pasalnya, keluarga pelaku dikenal tertutup meski sesekali masih menyapa.

Seorang tetangga pelaku, Tanjung (50), mengungkapkan pelaku telah tinggal sejak 2010-2011 lalu.

Keluarga pelaku juga diketahui berasal dari Banyuwangi.

“Setengah tertutup, kalau ketemu ya nyapa,” kata Tanjung pada TribunJatim.com, Minggu (13/5/2018).

“Sebelum ada insiden, sekitar jam 13.00 WIB, ada beberapa orang datang. Busananya sama, tertutup gitu,” ujarnya.

Ia menyebutkan mengetahui keseharian keluarga pelaku sebagai penjual obat herbal.

“Pekerjaan (mereka) saya nggak tahu pasti, yang saya tahu sering jual herbal gitu,” papar Tanjung.

Anaknya pun terlihat sering bermain di depan rumahnya.

“Anaknya juga sering sepedaan di depan rumah,” ujarnya.

Sumber : jadzab.com

(Red)



Ini Status Facebook Terakhir Pelaku Bom Surabaya, Ternyata Sebelum Beraksi Mereka Pelukan Sambil Nangis



BidikOnline - Pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) kini sudah teridentifikasi.

Sebelumnya, diketahui tiga gereja yang menjadi sasaran aksi terorisme ini adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno.
Bom meledak di ketiga gereja tersebut dalam selisih waktu sekitar 30 menit, pagi tadi.

Serangan bom ke gereja di Surabaya ini ternyata dilakukan satu keluarga.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, ledakan bom di Surabaya dilakukan oleh keluarga Dita Supriyanto.

“Alhamdulliah, identifiksi sudah diketahui,” kata Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang.

“Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja,” lanjutnya.

Keluarga Dita Supriyanyo diketahui tinggal di kawasan Wonorejo, Rungkut, Surabaya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan peran Dita dan keluarga saat melakukan aski pengeboman.

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Ia naik mobil Avanza dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.
Bom ternyata berada di dalam mobil.

“Ledakan di gereja jalan Arjuno yang paling besar,” jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya.
Ia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9).

Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri.

Bom ditaruh di pinggangnya.

“Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja,” terang Tito.

“Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat,” sambungnya.

Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laku-laki Dita.
Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).

Keduanya membawa bom dengan cara dipangku.

Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk.

Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban.

“Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar,” terang Tito.

Sementara itu, foto sekeluarga pelaku aksi pengeboman tersebut juga diungkap oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan di lokasi kediaman Dita, Wisma Indah Permai Blok K No 22, Wonorejo, Rungkut, Surabaya.
Berdasarkan penelusuran, ditemukan akun Facebook milik istri Dita, Puji Kuswati.
Terlihat, Puji terakhir kali aktif di akun tersebut pada tahun 2014.

Foto-foto yang terdapat di akun tersebut memperlihatkan sosok anak perempuan diduga putri Puji yang juga ikut dalam aksi bom bunuh diri.

Di salah satu postingan, terlihat potret Puji diduga bersama putra-putrinya.
Terlihat Puji memakai kacamata dan mengenakan jilbab cokelat.

Terlihat pula satu remaja laki-laki, dua anak perempuan berjilbab ungu, dan anak laki-laki yang mengenakan perban di dahinya.

Foto tersebut diposting pada tanggal 20 Januari 2014.

Sosok keluarga dalam foto tersebut sama dengan foto yang dirilis polisi.

Foto di album Unggah seluler

Postingan status terakhirnya bertuliskan soal kucing.

Status yang juga ditulis tahun 2014 tersebut disertai foto dua kucing di dalam kandang.
“Kucing emak dan kucing anak berbagi pindang tanpa bertengkar…. Pinter ya… He..he… Siapa yg suka bertengkar berebut makanan???”

Di postingan lain, akun Puji Kuswati ini lebih sering mengunggah foto pemandangan alam.

Di album Foto Profil terlihat ia jug pernah mengunggah foto terlihat seperti produk obat herbal di tahun 2012.

Hasil Investigasi

Pada hari Minggu tanggal 13 Mei 2018 pukul 19.30 Wib bertempat di Kantor Dispendukcapil Kab Banyuwangi Jl. Letkol Istiqlah Kel. Singonegaran Kec. Banyuwangi telah melaksanakan kordinasi terkait info bahwa pelaku bom bunuh diri gereja di Surabaya satu keluarga (suami, istri dan 4 orang anak) dari Kab. Banyuwangi.

II. Adapun hasil yang di dapatkan sbb :

1. Bahwa hasil pengecekan data di Dispendukcapil untuk data pelaku pengeboman gereja di Surabaya merupakan satu keluarga terdiri dari suami , istri dan 4 orang anaknya, adapun biodata yang didapat sbb :

a. Suami/ KK : R Dita Oepriarto, Sby 23 Sept 1971, laki laki, islam, kawin, wiraswasta, alamat Wisma Indah Blok K- 22 RT 2 RW 3 Kel. Wonorejo Kec. Rungkut.
b. Istri : Puji Kuswati, Banyuwangi 16 Juni 1975, perempuan, islam, kawin, karyawan swasta, alamat Wisma Indah Blok K- 22 RT 2 RW 3 Kel. Wonorejo Kec. Rungkut.
c. Anak 4 orang :
1). Nama : Yusuf Fadhil, Sby 25 Nopember 2000, laki laki, islam, belum kawin, pelajar/mhs, alamat Wisma Indah Blok K- 22 RT 2 RW 3 Kel. Wonorejo Kec. Rungkut.

2). Nama : Firman Halim, Sby 13 Oktober 2002, laki laki, islam, belum kawin, pelahar/mhs, alamat Wisma Indah Blok K- 22 RT 2 RW 3 Kel. Wonorejo Kec. Rungkut.

3). Nama : Fadhila Sari, Sby 4 Januari 2006, perempuan, islam, belum kawin, tidak/belum bekerja, alamat Wisma Indah Blok K- 22 RT 2 RW 3 Kel. Wonorejo Kec. Rungkut.

4). Nama : Famela Rizqita, Sby 9 Desember 2009, perempuan, islam, belum kawin, belum/tidak bekerja,alamat Wisma Indah Blok K- 22 RT 2 RW 3 Kel. Wonorejo Kec. Rungkut.

2. Dari satu keluarga pelaku teror bom tersebut bahwa diketahui istri pelaku yang juga ikut sbg pelaku an. Puji Kuswati kelahiran di Banyuwangi.

3. Karena sudah pindah alamat tempat tinggal KK dan KTP di Surabaya untuk lokasi tempat tinggal Puji Kuswati masih perlu pendalaman.

4. Dari penulusuran Dispendukcapil berdasarkan nama dari orang tua Puji Kuswati yang bernama Bpk Kusni di dapatkan keterangan alamat lokasi asal kelahiran di Banyuwangi sbb :

Dsn. Krajan RT 003 RW 016 Ds. Tembokrejo Kec. Muncar Kab. Banyuwangi (perlu dilaksanakan pendalaman terkait kebenaran alamat tersebut).

Sumber : jadzab.com

(Red)



Pekerjaan Peningkatan Jalan Wisata Pantai Panjang Bengkulu Oleh PT Rotek

Bengkulu - Keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi Bengkulu dalam melakukan pembenahan daerah dapat dibuktikan dengan...