BidikOnline, Bengkulu - Sungguh mengejutkan Triwulan pertama tahun 2018, Pertamina sudah 3 kali menaikan harga BBM yang mengundang kontroversi dari seluruh kalangan di Indonesia. Termasuk mengundang simpatis dari Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Sri Rejeki.
Dalam data terhimpun dalam kurun waktu tiga bulan pertama tahun 2018, Pertamina telah menaikan harga BBM sudah sebanyak 3 kali.
Berikut datanya menurut Update sementara 13 Januari , 20 Januari serta 24 Februari 2018 :
Pertamax naik Rp. 300 dari harga normal
Pertamax Turbo naik Rp. 500 dari harga normal
Dex Lite naik Rp. 600 dari harga normal
Pertalite naik Rp. 200 dari harga normal.
Saat dimintai pendapat setelah menemui pendemo harga BBM di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu (04/04/2018) Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu menjelaskan bahwasannya kenaikan BBM memang tidak seberapa akan tetapi jika dibiarkan akan mencekik Rakyat.
"Kita sangat mehamami dan memaklumi dampak dari naiknya harga BBM ini ya, walaupun tidak seberapa. Tapi bagi masyarakat kita juga mahasiswa mempunyai dampak yang begitu berat sekali bagi mereka. Karena bukan apa, untuk minyak mereka yang membawa kendaraan pasti naik. Harusnya mereka yang mengeluarkan uang minyak sekian jadi naik" jelasnya.
Beliau juga menambahkan jika BBM naik akan berimbas ke segala sektor dan begitu terasa bagi seluruh Rakyat Indonesia yang mayoritas petani serta DPRD Provinsi Bengkulu akan menyampaikan keberatan masyarakat kepada DPR Pusat.
"Kemudian bagi ongkos mobil bagi yang tidak punya kendaraan, otomatis ongkos mobil juga naik. Belum lagi yang kita ketahui bersama sebagian besar penduduk Indonesia ini bertani, mereka menjual hasil pertanian dan sebagainya ke pasar. Dan ongkos dari desa ke pasar pasti naik dan ini dampaknya betul-betul terasa BBM ini, kami selaku Anggota DPRD mempunyai tanggung jawab moril untuk menyampaikan kepada DPR Pusat agar BBM bisa normal lagi. Karena sikron ekonomi kita sudah baik dan kita harap Pemerintah bisa mengambil kebijakan tersebut" tambah Sri. @ReTra/TO.com
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar