BidikOnline, Bengkulu – Tak kurang dari ratusan orang warga nelayan yang bermukim di kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara, Kamis (1/3), bersiaga menggunakan berbagai macam benda tumpul dan senjata tajam di sepanjang jalan lintas serta sejumlah titik masuk kawasan Lelurahan Malabero.
Apa pasal? Ternyata, para nelayan tersebut mendapatkan informasi jika akan ada penyerangan dari kelompok nelayan Trawl.
“Jujur kami trauma dengan peristiwa keributan antara kami dan nelayan trawl tahun 1999 lalu. Mangkanya kami langsung bersiaga di kawasan kami,” ujar Ujang Joker, salah satu ketua kelompok nelayan dalam mediasi antara Nelayan dengan aparat hukum yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Bengkulu, Kombes Pol Budi Widjanarko, disalah satu rumah Warga Nelayan.
Pantauan PB di lokasi tampak warga membawa senjata tajam mulai dari jenis samurai, golok, pisau dan lain lainnnya hilir mudik ke sejumlah titik pintu masuk ke dalam kawasan.
Sebagian lagi, berjaga di sepanjang tepi pantai Malabero. Dilokasi, juga tampak aparat hukum Polda Bengkulu, Polres Bengkulu dan TNI juga berada di lokasi melakukan pengamanan.
“Kami hanya bersiap menjaga segala kemungkinan buruk terjadi. Kami sangat trauma dengan kejadian tahun 1999 lalu. Jadi wajar saja kami bersiaga menjaga lingkungan kami ini,” ujar Ujang.
Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Budi Widjanarko tampak melakukan rembug bersama nelayan setempat
Sementara itu, Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Budi Widjanarko meminta agar Warga tenang dan tidak terpancing informasi buruk yang dapat memperkeruh suasana.
“Saya pastikan nanti wilayah ini akan kita jaga penuh. Baik dari TNI, Polres dan Polda. Kita akan mendirikan tenda pemgamanan di lokasi ini untuk menjaga penuh Warga yang ada,” tegas Wakapolda.
Hingga berita ini dilansir, ratusan warga dan aparat hukum masih melakukan pengamanan. Sejumlah titik jalan masuk ke lokasi di blokir warga menggunakan kayu dan batu. @Ifan Salianto
Sumber : PB
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar