BidikOnline, Bengkulu - Penggunaan Alat Tangkap Trawls memang telah dilarang di Pemerintahan Pusat, namun selama di Perairan Bengkulu tetap ada yang menggunakan trawls sehingga mengundang polemik yang menyebabkan panasnya situasi.
Dari Rapat Mediasi Tidak Lanjut Konflik Nelayan Tradisional dan Nelayan Trawls yang digelar di Aula Dharma Kerta Dit Lantas Polda Bengkulu (08/03/2018). Rapat tersebut dilakukan secara tertutup dan unsur Media tidak diperbolehkan masuk, Rapat ini dilakukan selama kurang lebih 2 jam.
Dalam penuturannya Waka Polda Bengkulu Budi Widjanarko menjelaskan bahwasannya walaupun masalah perut Trawls tetap dilarang, jikalau nantinya ada unjuk rasa yang berujung terganggunya suasana akan ditindak langsung serta melarang keras penggunaan alat tangkap Trawls.
"Mereka sudah memahami bahwasannya Trawls itu dilarang, Mereka sudah mau diganti alat tangkapnya dan kita sudah cari solusinya untuk selama masa transisi ini. Yang pasti TNI Polri di Bengkulu ini menginginkan semua kondisi kondusif, apabila nanti terjadi aksi menutup objek vital nasional lagi, menutup jalan yang menyebabkan kerugian yang semua pihak akan ditindak tegas" ungkapnya.
"Kita tetap mendukung aktivitas Pemerintah yang menjaga kondisi tetap kondusif. Intinya mereka siap mengganti dan memang butuh masa transisi atau pengalihan alat tangkap dulu. Kita akan tegas Mereka tidak boleh melaut menggunakan Trawls, Jikalau masih kita tindak" tambah Budi.
Menurut informasi yang diterima, Perwakilan Nelayan Trawls akan diberangkatkan Pada Senin (12/03) mendatang ke Jakarta guna memilih alat tangkap yang akan Mereka gunakan dan siap di ujikan dilapangan.
Terhimpun pilihan alat tangkap pengganti Trawls ada 49 pilihan, diantaranya Pancing Tondak, Rawai Dasar, Gear Net, dan Lain-lain. Serta Nelayan Trawls tinggal memilih dan jikalau telah dipilih akan segera dikirim tanpa ditunda. @ReTra/TO.com
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar