Jakarta - Berbagai aksi dan trobosan dilakukan Plt Gubernur Bengkulu, promosikan kain besurek di kancah nasional. Jelang hari batik pada 2 Oktober mendatang, Eksotika Batik Bengkulu terpilih menjadi tema Gebyar Batik Muda Nusantara (GBMN) 2018.
Acara yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu ini, berlangsung di Food Society, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (27/9).
“Dengan di adakannya promosi seperti ini, harapan kita kain besurek sebagaimana batik-batik lain, dapat dicintai dan digandrungi oleh kaum muda di Indonesia,” ujar Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat hadir dan memberi sambutan di GBMN 2018.
Kain besurek Bengkulu, lanjut Rohidin, memiliki motif yang unik dan berbeda dari batik-batik lain di Indonesia. Besurek yang memiliki arti bersurat, memiliki ciri motif khas kaligrafi arab yang dikombinasikan dengan bunga rafflesia arnoldi serta paduan kearifan lokal Bengkulu.
“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak, terima kasih pada Gebyar Batik Muda Nusantara telah mengangkat tema eksotika, keunikan dari kain besurekBengkulu,” tambah Rohidin.
Pada kesempatan yang sama, Founder Pecinta Batik Indonesia, Sapta Nirwandar mengaku bangga, batik yang merupakan warisan leluhur, sudah mulai di gemari anak – anak muda.
“Saya senang melihat anak – anak muda sudah mulai menggaungkan dan melestarikan budaya asli Indonesia,” ujar mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini.
Sapta Nirwandar juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, atas partisipasinya dan bekerja kerasnya mewujudkan kegiatan Gebyar Batik Muda Nusantara 2018.
“Ibu saya adalah orang Bengkulu, jadi saya merasa berdosa jika saya tidak mempromosikan salah satu batik terbaik (kain besurek; red) yang ada di Indonesia ini,” tambah Sapta Nirwandar yang juga lulusan program Doktor, École nationale d’administration (ENA), Perancis ini.
Gebyar Batik Muda Nusantara ini, merupakan salah satu program dari kegiatan Putra Putri Batik Nusantara 2018, dan tahun ini adalah ketujuh kalinya diselenggarakan. Dengan Harapan sosialisasi batik di kalangan kaum muda pun makin meluas.
Gebyar Batik Muda Nusantara akan berlangsung selama 3 hari mulai 27 hingga 30 September 2018, di Atrium Food Society, Mall Kasablanka, Jakarta Selatan. Acara bergengsi inidiikuti 38 peserta brand Usaha Kecil Menengah (UKM). Selain dari Bengkulu, daerah-daerah lain seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten turut serta memeriahkan Gebyar Batik Muda Nusantara 2018. (Dora-Media Center, Humas Pemprov Bengkulu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar