Bengkulu - Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat agar mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya saat ini, Kota Bengkulu mulai memasuki musim hujan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Susilawaty menyebutkan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan mengingat Bengkulu karena pada kurun 2015-2016 Kota Bengkulu pernah ditetapkan sebagai daerah dengan kejadian luar biasa (KLB). Pada periode siklus DBD sejak Oktober 2015 sampai dengan April 2016 setidaknya terdapat sekitar jam 600 kasus masyarakat terserang wabah, dan beberapa orang meninggal dunia.
“Kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali, kita juga sudah sampaikan pada seluruh perangkat pemerintah dan masyarakat untuk bersiap melakukan pencegahan serta mengajak masyarakat terlibat partisipatif,” imbau Kadinkes, Kamis (23/8).
Menurut Susilawaty, ada dua langkah sederhana pencegahan DBD yang perlu diterapkan oleh masyarakat dan hal itu seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari.
“Yang pertama saling menjaga lingkungan tempat tinggal dalam keadaan bersih, hal itu dilakukan dengan 3M, menguras, menimbun dan menutup tempat yang bisa menjadi tempat bersarang nyamuk,” kata dia.
“Kedua, menggunakan anti nyamuk serta menanam tanaman yang baunya tidak disukai oleh nyamuk, seperti lavender, bunga tahi ayam, cara-cara seperti ini sesungguhnya tidak sulit kan,” ujarnya.
Sekedar info, DBD adalah demam yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Infeksi dari virus tersebut menyebabkan berbagai gejala seperti demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam.
Kota Bengkulu sendiri merupakan daerah endemi tertinggi beberapa tahun belakangan. Karena itu, Pemkot Bengkuku canangkan program Bengkulu Sehat dan Bengkulu Bersih terus berkesinambungan. (Rilis/Media Center Kominfo Kota Bengkulu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar